Suka Belajar
Bisakah menjadikan perilaku siswa suka belajar?
Semestinya bisa...
Katanya di Buku Atomic Habbits,
Bila ingin terjadinya perubahan perilaku, kita perlu menjadikannya menarik
Perhatikan saja, kenapa banyak sekali yang suka bersosial media seperti di IG, FB, Tik Tok?
Karena memang lebih banyak bisa berinteraksi, berekspresi, dapat uang, dan dapat like, dibandingkan bersosial dikehidupan nyata.
Kenapa banyak sekali yang suka makan junk food?
Karena kenikmatan yang didapat berbeda dengan makanan sehat.
Kenapa lebih banyak yang naik motor ketimbang jalanan kaki ketika pergi ke kantor?
Karena lebih banyak kemudahan kecepatan dan efisiensi yang didapat.
Itulah alasannya, karena memang sifat alamiah manusia:
- Suka sesuatu yang lebih menarik
- Selalu mendambakan ganjaran yang menyenangkan
Yang jadi pertanyaan...
...kenapa anak-anak malas belajar, dan sulit menjadi pembiasaan?
- Kemungkinan besar karena belajar adalah sesuatu yang tidak menarik dibenak anak-anak
- Mereka belum bisa menemukan sesuatu yang menarik dari belajar itu sendiri
- Atau bisa jadi kita sendiri yang belum menyajikan sesuatu yang menarik
Susah memang...
Lebih mudah bicara di teori...
Kalau di kehidupan nyata, jalan paling ringkas dan cepat adalah dengan marah-marah.
Jamin, yang tadinya uring-uringan sambil rebahan, seketika berkibar semangat di dada belajar penuh amarah 😁
Tetapi biasanya perubahan perilaku anak-anak tidak berubah untuk selamanya. Tapi tenang saja, bisa kita akali, kalau kitanya marah-marah setiap saat 😁
Lalu bagaimana mana solusinya?
Tidak ada yang pasti.
Tetapi, jika kembali ke kaidah perubahan perilaku, bahwa perlu membuat kebiasaan menjadi menarik karena sesungguhnya harapan mendapatkan pengalaman menyenangkanlah yang memotivasi untuk beraksi. Ini yang biasa katanya disebut Paket Godaan.
Jadi kita lebih mungkin merasa sesuatu perilaku menarik bila dapat melakukannya sambil melakukan sesuatu yang kita sukai.
Chromebook sepertinya sudah hadir menawarkan sesuatu yang menarik tersebut. Dia menjawab kebutuhan kita sebagai guru maupun siswa.
Anak-anak begitu antusias menggunakannya.
Jadi beberapa hari ini mereka seperti kecanduan. Pengen dan pengen lagi makai chromebook.
Kondisi tersebut, bisa digunakan sebagai paket godaan. Melalui chromebook mereka bisa membuka materi pelajaran berupa PDF sebagai media mempelajari materi. Ini membuat mereka jadi senang bener karena belajar tak perlu dicatat lagi, lebih mudah dan fleksibel.
Evaluasinya pun bisa jadi tambah seru, seperti menggunakan media quizizz.
Mereka makin semangat dan antusias. Dan mau minta lagi. Beda sekali reaksinya dibandingkan ketika menerima tugas seperti sebelumnya.
Evaluasi menggunakan game seperti quizizz sangat efektif karena mereka merasa seperti bermain.
Coba saja, umumkan ada kuis, semua anak-anak langsung pasti pada bergairah.
Oh ya, hasil penelitian syaraf, gairah itu ternyata dipengaruhi oleh dopamin.
Dan ternyata, dopamin melonjak justru saat menginginkan sesuatu.
Jadi cocok saja anak-anak selalu senang jika akan diajak bermain game.
Akhir kata
Saya curiga wajah masa depan yang katanya belajar tanpa buku akan benar-benar terjadi.
Chromebook ini salah satu bentuk nyata media yang bisa digunakan sebagai buku masa depan. Karena sederhana, ringan, mungil, awet batrai dan mudah dibawa.